
Innovation Forum BTIC #1: BTIC Ajak LPDP Sosialisasikan Program Riset Inovatif dan Produktif
July 29, 2015
Saatnya Pemuda Membangun Negeri, Bootcamp RCDC MITI 2015 Pilih Tiga Jawara
August 31, 2015Medan (miti.or.id) – Jika tim P2M MITI Semarang membantu masyarakat untuk meningkatkan higienitas produk ikan asin, tim P2M MITI Medan berhasil mengubah ikan sampah menjadi tepung ikan yang bernilai ekonomi tinggi untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat sekaligus menjaga lingkungan.
Masalah ikan sampah merupakan salah satu masalah yang dihadapi oleh kelompok nelayan dan masyarakat Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli, Medan. Ikan-ikan ini tidak dapat dikonsumsi langsung oleh manusia sehingga harus dibuang, akhirnya membusuk dan mengganggu masyarakat di daerah tersebut. Sementara itu ikan sampah sebenarnya dapat menghasilkan nilai ekonomi yang baik jika dapat diolah menjadi tepung ikan sebagai bahan dasar pembuatan pakan ikan dan ternak.
Hal ini menginspirasi tim yang diketuai Ibnu Hafiz, mahasiswa Biologi, Unimed ini untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh kelompok nelayan Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli. Tim yang terdiri dari mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) ini memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan tepung ikan yang berbahan baku ikan sampah. Mereka menyediakan peralatan yang dapat digunakan untuk memproduksi tepung ikan, sehingga hasil tangkapan nelayan secara keseluruhan dapat bernilai ekonomi.
Program yang dilakukan oleh empat mahasiswa Unimed ini sejalan dengan prinsip Tridharma Perguruan Tinggi, seperti disampaikan oleh Junifa Layla Sihombing, S.Si, M.Si , dosen pembimbing tim. “Saya sangat mendukung program P2M MITI ini karena sinergis dengan salah satu isi Tri Dharma Perguruan Tinggi sehingga mampu melatih dan membantu mahasiswa untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat dalam mengaplikasikan IPTEK dan pemanfaatan potensi daerah yang belum dimanfaatkan secara maksimal,” ujarnya.
Masyarakat juga merasa terbantu dengan program ini. “Saya sangat bersyukur karena lingkungan saya dipilih sebagai tempat dilaksanakannya program hibah bina desa MITI. Masyarakat sangat terbantu dengan adanya program ini terutama Ibu-ibu rumah tangga yang nantinya diharapkan bisa membantu menambah pemasukan keluarga,” kata Khaidir, Kepala Lingkungan V Kelurahan Bagan Deli.
Sejak tahun 2009, MITI telah memberikan hibah program P2M di berbagai daerah melalui peran mahasiswa. Hingga kini, puluhan daerah sudah menjadi sasaran program ini dengan ribuan orang penerima manfaat. (DWH)