MITI Akan Terus Bangun Desa Melalui Pemuda
April 28, 2014
Inventor Minta Pemerintah Lebih Lindungi HKI Anak Bangsa
May 5, 2014
Tangerang (miti.or.id) — Deputi Kebijakan IPTEK Pembangunan, MITI terima kunjungan dari Dompet Dhuafa terkait ketertarikan terhadap program Go Pangan Lokal yang digawangi oleh MITI Klaster Mahasiswa, Jum’at (02/05). Kunjungan ini ditujukan untuk mencari kesamaan tujuan antara MITI dan Dompet Dhuafa dalam upaya pengembangan pangan lokal di Indonesia.
Pengelolaan pangan merupakan sektor utama bagi kehidupan seluruh negara di dunia. Masalah perut tidak dapat disangkal dapat menjadi faktor penting sukses atau gagalnya suatu negara.
Menanggapi hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pada tahun 2013 mengenai tren pola konsumsi masyarakat yang lebih menyukai produk pangan impor, MITI melaksanakan program Go Pangan Lokal. Program ini setiap tahun dilaksanakan di banyak kota besar di Indonesia. Tahun ini, Go Pangan Lokal digelar di sembilan kota besar, yaitu Jakarta, Medan, Jambi, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Samainda, dan Makassar.
Dompet Dhuafa sebagai salah satu lembaga penyalur dana bagi kaum dhuafa tertarik untuk bergabung bersama MITI guna menggalakkan konsumsi dan industri pangan lokal di Indonesia. Dompet Dhuafa yang sedang bertransformasi dalam bidang pelayanan kesehatan kepada kaum dhuafa dengan membuat gerakan penyadaran kepada masyarakat melirik program Go Pangan Lokal MITI yang memiliki tujuan yang sama.
“Ternyata untuk menyehatkan masyarakat itu tidak sulit. Tapi lebih bayak biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan, daripada untuk pencegahan. Untuk itu kami mulai bertransformasi untuk mengedukasi masyarakat, salah satunya dengan mengonsumsi pangan lokal yang aman dan menyehatkan,” ucap Humairoh Anahdi, Health Development Program Manager Dompet Dhuafa.
Pada kunjungan yang diterima oleh perwakilan Deputi Kebijakan IPTEK Pembangunan dan Deputi Pemberdayaan Industri dan Sektor Privat MITI ini, Dompet Dhuafa menyampaikan mengenai program berkelanjutan yang dapat digarap bersama, salah satunya adalah program kawasan di lima regional yang dikelola oleh Dompet Dhuafa. Selain itu, Dompet Dhuafa juga berharap MITI dapat berperan serta dalam pembuatan buku sebagai bentuk edukasi dan advokasi kepada masyarakat.
“Kami berharap kunjungan ini adalah langkah awal untuk bersama-sama mempromosikan pangan lokal kepada masyarakat luas sebagai bagian dari upaya mewujudkan kedaulatan pangan Indonesia,” ujar Deslaknyo Wisnu Hanjagi, Manager of research and Data Analysis MITI di sela-sela kunjungan. “Selain aman dan menyehatkan, mengonsumsi pangan lokal juga dapat melindungi produksi pertanian dalam negeri. Jika produsi pertanian dalam negeri terlindungi, maka petani-petani Indonesiapun akan lebih sejahtera,” tambah pria lulusan IPB ini. (DWH)
