
Pemerintah Harus Aktifkan BATAN Untuk Bangun PLTN
November 19, 2024
Polemik Gas Melon 3 KG, Pemerintah Perlu Terapkan Strategi Bertahap
Februari 4, 2025MITI Dukung Gagasan Presiden Prabowo Bangun Reaktor Nuklir dan PLTN
Jakarta – Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) menyambut positif rencana Presiden Prabowo Subianto untuk membangun reaktor nuklir dan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Indonesia. Menurut MITI, langkah ini sangat tepat untuk menjawab kebutuhan energi nasional sekaligus mengakselerasi penguasaan teknologi strategis.
Anggota Dewan Pengarah MITI, Rohadi Awaludin, menyatakan bahwa Indonesia sudah memiliki modal awal yang kuat untuk mengembangkan industri nuklir, baik dari sisi sumber daya manusia (SDM) maupun potensi bahan baku. Karena itu, membangun reaktor nuklir dan PLTN adalah langkah strategis yang realistis, bukan sekadar wacana ambisius.
“Gagasan Presiden Prabowo untuk menghadirkan reaktor dan PLTN patut diapresiasi. Namun, keberhasilan ide ini sangat bergantung pada tindakan nyata, bukan hanya pernyataan politik,” ungkap Rohadi, yang juga mantan Kepala Organisasi Riset Nuklir.
Roadmap Nuklir: Panduan Mutlak Menuju PLTN Nasional
MITI menekankan pentingnya menyusun peta jalan (roadmap) yang komprehensif dan sistematis dalam membangun industri berbasis nuklir. PLTN bukanlah proyek biasa, melainkan sistem teknologi tinggi yang kompleks, sehingga memerlukan tahapan yang terukur serta komitmen jangka panjang dari negara.
“Tanpa roadmap, sulit membangun PLTN secara mandiri. Diperlukan konsistensi dan kesabaran karena penguasaan teknologi nuklir membutuhkan proses panjang dan terstruktur,” tegas Rohadi.
Rohadi menyoroti keberhasilan Korea Selatan sebagai contoh nyata negara berkembang yang berhasil membangun dan bahkan mengekspor PLTN ke luar negeri. Dalam kurun waktu sekitar tiga dekade, Korea Selatan telah menjalani empat tahap penting dalam pengembangan PLTN:
- Pengenalan tenaga nuklir (introduction)
- Promosi komponen lokal (localization)
- Kemandirian teknologi (self-reliance)
- Pengembangan lanjutan (technology advancement)
Tahap kemandirian ditandai dengan pengembangan reaktor OPR1000, sementara tahap lanjutan menghasilkan reaktor generasi III+ APR1400, yang telah diekspor ke Uni Emirat Arab dalam proyek Barakah Nuclear Power Plant.
Empat Pilar Teknologi Nuklir: Fondasi Wajib Sebelum Bangun PLTN
MITI menyebut bahwa untuk menjalankan roadmap PLTN dengan baik, pemerintah perlu membangun dan memperkuat empat pilar utama teknologi:
- Humanware – SDM berkualitas dan bersertifikasi
- Orgaware – Organisasi yang solid dan fleksibel
- Technoware – Teknologi dan infrastruktur modern
- Infoware – Sistem dokumentasi dan manajemen pengetahuan
Dari keempat pilar tersebut, humanware dan orgaware menjadi aspek paling krusial. Artinya, Indonesia harus menyiapkan SDM unggul dan menghidupkan kembali lembaga pelaksana seperti BATAN, yang sebelumnya dilebur ke dalam BRIN.
“Untuk menjalankan roadmap PLTN, kita butuh lembaga seperti BATAN yang fokus dan adaptif. Presiden perlu mengembalikan fungsi BATAN agar ekosistem nuklir nasional hidup kembali,” ujar Rohadi, ilmuwan penerima beasiswa Habibie.
MITI menggarisbawahi bahwa niat membangun PLTN harus segera diikuti oleh langkah strategis dan kebijakan konkret, agar tidak hanya menjadi janji politik yang tidak terealisasi. Keberadaan roadmap, SDM unggul, lembaga yang kuat, dan ekosistem teknologi adalah kunci agar Indonesia bisa mandiri dalam energi nuklir.