
Indonesia Bersaing: Pemerintah Baru dan Daya Saing Ilmuwan Indonesia
June 11, 2014
MITI dan LPDP Akan Jadi Motor Penggerak Kemajuan Indonesia
June 23, 2014Tangerang (miti.or.id) — Sepuluh tahun sudah sejak pertama kali teknologi Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dipatenkan oleh Dr.Warsito P. Taruno, M. Eng, ilmuwan Indonesia yang telah mendunia. Ia bagikan ilmu pengetahuan yang telah ia geluti berpuluh-puluh tahun kepada masyarakat umum dalam kuliah umum tomografi, (14-15/06), di Menara Top Food. Kuliah umum ini tidak memungut biaya apapun dari peserta yang hadir.
Lebih dari seratus mahasiswa di seluruh dunia yang telah lulus dengan penelitian mengenai ECVT, seribu lebih tulisan ilmiah, dan puluhan ribu orang telah merasakan manfaat teknologi ini. Teknologi yang ditemukan di laboratorium kecil di lantai dua sebuah warnet ini telah mendunia dengan dibuktikan banyak lembaga telah menggaet C-Tech Laboratory pimpinan Dr. Warsito, seperti Kyoto University, Ohio State University, King Abdul Aziz University, Universiti Kebangsaan Malaysia, University of Malaya, dan banyak lembaga dalam maupun luar negeri.
Dr. Warsito menjelaskan bahwa teknologi ini telah digunakan oleh NASA untuk memindai dinding pesawat ulang-alik secara real time di luar angkasa. Hanya teknologi ECVT saja yang baru bisa melakukan hal tersebut. Pengembangan-pengembangan akan terus dilakukan oleh tim yang dipimpim oleh Ketua Umum Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI) ini.
Kyoto University juga tertarik ikut mengembangkan teknologi ini untuk memindai otak dan aktivitasnya. “Di masa yang akan datang, akan ada teknologi komunikasi antarotak manusia dengan manusia yang lainnya tanpa ada perantara secara fisik.”, ungkap Dr. Warsito ketika ditanya mengenai kerja sama yang mendatangkan peneliti dari Kyoto ke Indonesia.
Pengembangan di Indonesia, teknologi ECVT telah digunakan untuk memindai tabung gas dan screening di bidang kesehatan. Dr. Warsito telah mengembangkan alat pemindai kanker otak dan payudara. “Kami sedang mengembangkan teknologi untuk full body,” ujar beliau. Kerjasama dengan Litbang Kesehatan telah dilakukan. Dr. Warsito berharap alat yang ia kembangkan akan bisa digunakan oleh masyarakat luas dengan menyediakannya di level puskesmas suatu saat nanti.
“Sudah lebih dari 30.000 orang telah dipindai dan lebih dari 10.000 orang telah menggunakan teknologi yang kami kembangkan untuk menyembuhkan kanker yang mereka derita. Tingkat kesembuhan sekitar 80 hingga 90 persen,” jelas Dr. Warsito mengenai terapi kanker yang saat ini sedang diajukan patennya di Indonesia.
Acara yang diselenggarakan atas kerja sama antara C-Tech Laboratory dan VRL MITI ini diharapkan dapat menghimpun para peneliti dan akademisi yang tertarik untuk mengembangkan teknologi ECVT. Dr. Warsito berharap banyak pihak yang mau mengembangkan teknologi ini untuk kedaulatan Indonesia. (DWH)