Membongkar Kegagalan CIA
March 14, 2014Seri Diskusi Kajian Smart City MITI: “AIR: Sumber Daya atau Sumber Bencana?”
March 26, 2014Yogyakarta, 7-9 Maret 2014. Sekitar tiga ribu dua ratus orang memadati Grha Sabha Pramana, UGM, Yogyakarta. Kebanyakan ialah kaum muda, mahasiswa-mahasiswa dari 22 kampus di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Selain itu, terdapat pula tamu-tamu undangan dari kalangan akademisi, teknokrat, hingga pejabat kementerian. Mereka merupakan peserta Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia II (GIPI) yang diselenggarakan dalam rangka memperingati sepuluh tahun berdirinya Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia (MITI). Tema GIPI kali ini ialah inovasi di bidang pangan, energi dan kesehatan menuju kemandirian bangsa.
“Sejak didirikan 10 tahun yang lalu, MITI membawa misi untuk menjadi pendorong terwujudnya Indonesia yang dibangun berdasarkan ilmu pengetahuan. Bukan eksploitasi sumber daya alam semata, tetapi Indonesia yang memanfaatkan kekayaan intelektual dari sumber daya manusianya yang unggul”, demikian yang disampaikan Dr. Warsito Purwo Taruno saat memberikan sambutan di acara tersebut.
Acara GIPI di hari pertama, Sabtu 8 Maret 2014 juga dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Informatika, Ir. H. Tifatul Sembiring. Dalam presidential lecture yang disampaikannya, Menteri banyak berbicara mengenai pemuda dan pendidikan, disamping memberikan materi bertajuk ‘Platform ICT untuk Kemandirian Pangan, Energi dan Kesehatan’. Di akhir sesi, para mahasiswa dan segenap peserta dengan antusias menyampaikan pertanyaan dan pendapatnya kepada Bapak Menteri. Kesempatan untuk berdialog langsung dengan pejabat negara kian lengkap karena para penanya terbaik mendapatkan doorprize berupa handphone canggih.
International Conference merupakan mata acara utama dalam rangkaian acara GIPI di hari pertama. Hadir sebagai pembicara dalam konferensi tersebut ialah Prof. Dr. Subagus Wahyuono, M.Sc., Apt (Dekan Farmasi UGM); Dr. Tofael Ahamed (Ahli bidang Agrobiologi dari Universitas Tsukuba, Jepang); Franz Gelbke (Staf Ahli Jerman Bidang Pengembangan Bisnis dan Transfer Teknologi, Jerman); Dr. Warsito Purwo Taruno (Penemu ECCT dan ECVT, ilmuwan bidang tomography).
Mata acara lainnya dalam rangkaian acara GIPI hari pertama ialah penyerahan MITI Award, berupa Neuron Award, MITI Paper Challenges dan Hibah MITI. Selain itu, terdapat pula presentasi beasiswa dari tim Hubungan Luar Negeri MITI, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, The Indonesian International Education Foundation (IIEF), Indonesian Scholars Journals (ISJ) dan Kementerian Riset dan Teknologi (Penelitian ASEAN). Selain itu, juga terdapat presentasi produk inovasi teknologi pemuda serta stand-stand yang bebas dikunjungi oleh peserta.
Indonesian Intellectual Summit merupakan acara pokok dalam GIPI di hari kedua, Ahad 9 Maret 2014. Acara ini dibuka dengan penyampaian opening speech dari Ir. Tumiran., M.Eng., Ph.D yang merupakan anggota Dewan Energi Nasional sekaligus Ketua Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik UGM. Hadir sebagai keynote speaker, Wakil Ketua DPR RI Dr. Muhammad Sohibul Iman.
Dr. Mahfudz Al-Huda hadir mewakili MITI dalam pertemuan tersebut. Selain itu, juga terdapat perwakilan dari Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Dunia, Zulham Effendi; Dr. Nuki Agya Utama dari Ikatan I-4 (Ikatan lmuwan Indonesia Internasional); Yudi Adityawarman dari Ikatan Alumni Beasiswa Habibie serta I Made Andi dari Diaspora Indonesia. Puncak acara dari Indonesian Intellectual Summit ialah pembacaan Deklarasi Pemuda. Dalam pembacaan deklarasi, segenap elemen menyatakan tekadnya untuk melakukan pembangunan berbasis IPTEK demi mendorong perubahan Indonesia ke arah yang lebih baik.
Rangkaian acara GIPI ditutup dengan talkshow yang diisi oleh dua tokoh inspiratif: dr. Gamal Albinsaid, dokter muda lulusan Universitas Brawijaya yang menginisiasi ‘asuransi sampah’ dan Ir. Momon Sedyatmo, M.T., Deputi Kepala Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi.