
MITI Laksanakan Serangkaian Kegiatan Promotion Innovation and Technology-Pilot Project Scheme, Galeri Inovasi Teknologi
February 12, 2016
TBI-BTIC MITI Bergabung dalam Zona Bisnis Teknologi yang Diresmikan di Puspiptek
March 9, 2016
Para pembicara Seminar Nasional dari kiri ke kanan: Dr. Edi Suharyadi, M.Eng. (Ilmuwan dalam jaringan MITI, dosen FMIPA UGM), Dr. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. (peraih Habibie Award 2015, dosen Fasilkom UI), Dr. Wahyudi Sutopo, S.T., M.Si. (Moderator serta Kepala Pusat Inovasi Teknologi UNS, dosen FT UNS), dan Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. (Ketua LPPM UNS, dosen PKIP UNS).
“Kita semua memiliki mimpi, bangsa Indonesia bisa mandiri dan tidak lagi tergantung dengan negara asing. Negara maju selalu mengedepankan riset dan rela mengeluarkan banyak biaya untuk penelitian, yang bisa menopang kehidupan dan masa depan negaranya maupun dunia pada umumnya..”, ucap Dr. Edi Suharyadi dalam acara Seminar Nasional di Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Minggu, 6 Maret 2016 yang lalu. Seminar nasional bertema ‘Optimalisasi Riset Indonesia untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa’ ini diselenggarakan oleh UKM Studi Ilmiah Mahasiswa UNS bekerjasama dengan MITI Klaster Mahasiswa (KM), dalam rangkaian Festival Ilmiah Mahasiswa (FILM) UNS 2016 serta Temu Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (Jadiy) MITI KM.

Para pembicara seminar nasional bertema “Optimalisasi Riset Indonesia untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa”
Seminar nasional yang dilaksanakan di Aula Gedung F, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UNS ini dihadiri oleh 350 peserta, termasuk pengurus MITI KM dan berbagai kelompok studi mahasiswa dari berbagai universitas di wilayah Jadiy. Seminar nasional diisi oleh Dr. Edi Suharyadi, M.Eng. (Ilmuwan dalam jaringan MITI sekaligus dosen di Fakultas MIPA UGM), Dr. Wisnu Jatmiko, S.T., M.Kom. (peraih Habibie Award 2015 dan dosen Fakultas Ilmu Komputer UI), dan Prof. Sulistyo Saputro, M.Si., Ph.D. (Ketua LPPM UNS dan dosen FKIP Kimia UNS). Sebagai salah satu ilmuwan di dalam jaringan MITI, dalam seminar nasional ini, Dr. Edi Suharyadi menyampaikan pentingnya pengembangan penelitian di berbagai bidang, untuk bisa mencapai visi kemandirian Indonesia di tahun 2025.

Dr. Edi Suharyadi dalam sesinya di Seminar Nasional bertema ‘Optimalisasi Riset Indonesia untuk Mewujudkan Kemandirian Bangsa’, UNS, Surakarta – Minggu, 6 Maret 2016
Visi tersebut berarti adanya cita-cita memiliki kesamaan derajat dengan negara lain, kesejahteraan masyarakat yang terjamin, didukung dengan adanya tiga pilar yaitu kemajuan SDM, kemampuan pengembangan iptek dan regulasi pemerintah yang baik. “Kuncinya adalah pada inovasi yang berkesinambungan. Apa yang bisa kita persiapkan untuk Indonesia? Jawabannya adalah pengembangan di bidang science. Kita tahu gelombang akan kemana, maka kita harus siap untuk surfing, agar kita mampu menjalankan gelombang tersebut sesuai dengan koridornya.”, ucap Dr. Edi Suharyadi, “Ada iklim riset yang belum terbangun di Indonesia, bahwa riset adalah teamwork, kekurangan kita akan dipenuhi oleh yang lain. Teamwork ini yang harus kita bangun. Mengelola riset adalah satu cara untuk kita mencapai keberhasilan.” lanjutnya dalam salah satu sesi tanya jawab.
Dengan berlangsungnya rangkaian acara FILM dan Temu Wilayah Jadiy MITI KM 2016, diharapkan mahasiswa dapat terpacu untuk berkontribusi bagi bangsa dan negara, melalui kegiatan riset yang didasari kemauan, kemampuan, visi, dan misi yang jelas, sehingga menghasilkan karya yang inovatif dan mendapatkan daya dukung lingkungan baik di internal kampus maupun dari pemerintah. (ICA/UH)