
Ratno Nuryadi: Pembuat Alat Pengukur Nano (Nanoscope) Pertama di Indonesia
September 8, 2013
Diskusi Bulanan MITI
December 6, 2013Tokyo, Minggu 13 Oktober 2013
Sekitar 50 warga Indonesia menghadiri acara “Seminar dan Temu Tokoh” yang diselenggarakan oleh Institute for Science and Technology Studies (ISTECS) Chapter Japan. Acara yang menghadirkan Dr. Warsito P. Taruno (direktur PT. Edwar Technology dan penemu teknologi tomografi 4D), Dr. Khoirul Anwar (asisten profesor di JAIST, Jepang dan penemu teknologi komunikasi uplink SC-FDMA 4G), dan Dr. Mahfudz Al Huda (peneliti BPPT dan pakar pengukuran suhu material) ini berlangsung meriah selama hampir 4 jam. Warsito mengungkapkan pengalamannya sebagai peneliti yang pernah mengenyam dunia riset di Jepang dan Amerika. Menurut Warsito, peneliti di Indonesia, perlu lebih berani membuat keputusan dan terobosan baru untuk mendapatkan pengakuan publik di tanah air dan di luar negeri. Salah satunya adalah dengan mempertahankan hak intelektual dan paten atas hasil penelitian yang sudah dicapai. Sementara itu, Dr. Khoirul menegaskan pentingnya memperhitungkan berbagai kendala yang dihadapi calon peneliti. Dengan mengetahui kendala yang ada sejak dini, para peneliti diharapkan lebih siap dengan dunia penelitian yang akan dijalani. Di akhir acara, Dr. Mahfudz memberikan gambaran tentang tantangan birokrasi yang dihadapi peneliti di tanah air. Beliau juga menambahkan, berkarya di luar negeri dan di dalam negeri memiliki tantangan tersendiri. Tapi bagi yang memilih untuk pulang ke tanah air, mempersiapkan diri menghadapi tantangan di Indonesia adalah sesuatu yang harus dipersiapkan sejak awal.
Selain acara seminar, pada kesempatan ini juga terdapat seremonial penandatanganan nota kesepahaman antara Dr. Aan Johan Wahyudi (Ketua ISTECS Chapter Japan) dan Dr. Warsito Purwo Taruno (Ketua MITI – Masyarakat Ilmuwan dan Teknolog Indonesia) untuk kerja sama pelatihan riset. Dengan adanya nota kesepahaman bersama ini, diharapkan terjalin kerja sama yang lebih efektif dan bermanfaat dalam rangka kontribusi terhadap bangsa Indonesia.