RCDC Pleret dalam memberdayakan Masyarakat Pleret, Bantul, Yogyakarta
May 9, 2012
Gebyar Inovasi Pemuda Indonesia (GIPI)
May 9, 2012Sejak berdiri beragam aktivitas telah dilakukan MITI dan MITI Mahasiswa. Ragam aktivitas mulai aspek kajian, seminar, hingga bimbingan, beasiswa maupun hibah berjalan dengan baik hingga kini. Termasuk dalam hal ini kerjasama dengan berbagai lembaga riset, baik pemerintahan, swasta, maupun universitas. Selain itu, aspek layanan masyarakat juga menjadi perhatian MITI dan MITI Mahasiswa yang diwujudkan dengan aktivitas pemanfaatan teknologi dalam membantu masyarakat di daerah bencana.
Program MITI Peduli yang berupaya menghimpun dan menyalurkan bantuan kepada masyarakat Indonesia yang membutuhkan. Salah satu kegiatan MITI Peduli adalah pemberian bantuan peralatan dan instalasi penjernih air bagi korban bencana alam. Setidaknya beberapa lokasi bencana mulai dari Tsunami Aceh, Banjir Bandang Jember dan Erupsi Merapi, Yogyakarta dan Jawa Tengah menjadi lokasi kegiatan MITI Peduli. Program tersebut telah mendapatkan dukungan penuh dari mitra MITI, seperti LSM di dalam dan luar negeri, UKM Gama Cendekia Universitas Gadjah Mada (UGM) , FAHIMA Jepang, ISTECS Jepang, KMI Hamamatsu-Jepang, Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4), dan PPI Kanto-Jepang.
Selain pemberdayaan dan pelayanan kepada masyarakat, MITI juga konsen pada bidang kajian dan pemberdayaan mahasiswa serta peneliti. Berbagai seminar dilakukan para penggerak MITI seperti seminar teknologi di Riyadh, Arab Saudi, Seoul, Korea, atau di berbagai kota besar Indonesia. Ragam seminar tersebut menggambarkan kepedulian MITI untuk memberi pencerahan kepada para peneliti dalam meningkatkan kapasitas keilmuan dan integritasnya kepada kemajuan bangsa ini.
MITI bekerjasama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Riyadh pada September 2007 mengkoordinir pengiriman mahasiswa Indonesia program S2 dan S3 untuk jurusan sains dan teknologi ke Saudi Arabia . Jumlah mahasiswa Indonesia yang telah dikirim ke Saudi mencapai 31 orang yang utamanya diterima di King Saud University (KSU). 19 orang lagi ditempatkan di berbagai universitas di Saudi. Seluruh biaya studi program S2 dan S3 hingga selesai ditanggung oleh pihak universitas Saudi yang menerima. Pengiriman mahasiswa jurusan IPA, matematika dan teknik ke Saudi adalah termasuk hal yang langka. Selama ini mahasiswa Indonesia yang belajar ke Saudi kebanyakan terbatas pada jurusan syariah dan agama.